Perkembangan manusia memang mencapai momen yang paling wajib diwaspadai saat dia berusia remaja. Karena bocah-bocah ABG (Anak Baru Gede) akan kerap melakukan kesalahpahaman yang berujung fatal. Dan hal itulah yang dialami remaja berusia 14 tahun asal kabupaten Kampar, Riau berinisial EN ini.
Dengan begitu mengenaskan, EN ditemukan tewas gantung diri hari Jumat (14/10) di rumahnya. Alasan EN nekat mengakhiri hidupnya pun terbilang miris yakni karena takut dimarahi orangtuanya karena HP-nya jatuh ke selokan. Dari informasi pihak kepolisian, EN diduga bunuh diri pada Jumat pukul 09.30 pagi.
Kapolres Kampar yakni AKBP Edy Sumardi Priadinata Sik pun menuturkan kronologi kematian EN. Sebelum kejadian, pukul 07.00 WIB, orangtua EN berangkat kerja ke blok I Perkebunan Sawit PT CIS dan meninggalkan EN di rumah bersama Lilis Fitriani untuk menjaga adiknya yang masih berumur dua tahun. Lalu pukul 09.00 WIB, EN dan Lilis pergi memancing di parit depan barak tempat tinggal rumahnya sambil masih menggendong adiknya.
"Saat memancing, HP milik EN dibuang ke parit oleh adiknya. Takut dimarahi ayahnya, korban minta Lilis yang tunarungu ini supaya tak memberitahukan ke orangtuanya soal HP yang jatuh. Korban lalu kembali ke rumah dan meninggalkan Lilis dengan adiknya. Korban kemudian tidak kunjung kembali. Setengah jam kemudian Lilis pulang ke rumah dan lihat dari jendela belakang kalau korban sudah gantung diri di kamar memakai jilbab miliknya," cerita AKBP Edy panjang lebar, seperti dilansir Merdeka.
"Saat memancing, HP milik EN dibuang ke parit oleh adiknya. Takut dimarahi ayahnya, korban minta Lilis yang tunarungu ini supaya tak memberitahukan ke orangtuanya soal HP yang jatuh. Korban lalu kembali ke rumah dan meninggalkan Lilis dengan adiknya. Korban kemudian tidak kunjung kembali. Setengah jam kemudian Lilis pulang ke rumah dan lihat dari jendela belakang kalau korban sudah gantung diri di kamar memakai jilbab miliknya," cerita AKBP Edy panjang lebar, seperti dilansir Merdeka.
Melihat peristiwa mengerikan ini, Lilis berusaha mendobrak pintu belakang tapi terkunci. Dia lalu mengambil pisau dan masuk lewat jendela sambil berusaha memotong ikatan jilbab di leher EN. Namun malang, gadis remaja itu sudah meninggal dunia. Dengan segera Lilis langsung meminta bantuan tetangga yang kemudian langsung menyampaikan ke orangtua dan mandor kebun tempat ayah ibu EN bekerja.
Dari hasil olah TKP, kepolisian menuturkan kalau kematian EN memang murni gantung diri dan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Semoga saja apa yang dialami EN tidak terjadi pada remaja lain ya.
SUMBER plus.kapanlagi.com/
Dari hasil olah TKP, kepolisian menuturkan kalau kematian EN memang murni gantung diri dan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Semoga saja apa yang dialami EN tidak terjadi pada remaja lain ya.
SUMBER plus.kapanlagi.com/