Rabu (24/8) kemarin, gempa berkekuatan 6,2 skala Richter telah mengguncang bagian tengah Italia. Gempa yang terjadi pukul 03.36 pagi waktu setempat menyebabkan setidaknya 291 orang tewas, 21 orang di antaranya anak-anak dan sejumlah orang lainnya terperangkap di reruntuhan bangunan.
Salah satu korban tewas pada gempa tersebut ialah bocah berusia 9 tahun, Giulia Rinaldo. Giulia meninggal setelah menyelamatkan adiknya, Giorgia, agar dapat bertahan hidup. Tim penyelamat menemukan jasad Giulia 16 jam setelah gempa melanda. Ia mendekap Giorgia yang berusia empat tahun dan masih bernapas saat ditemukan.
Massimo Caico, petugas pemadam kebakaran yang menarik kedua gadis tersebut, mengatakan kepada sebuah koran Italia bahwa tubuh Giulia menciptakan kantong udara yang menyebabkan Giorgia dapat bertahan hidup.
"Mungkin mereka berpelukan saat tengah tidur atau dalam ketakutan, dan tubuh Giulia mendekap erat Giorgia," kata Caico.
Giorgia dikabarkan syok dan nyaris tak berbicara. Ia hanya meminta boneka dan ibunya yang mengalami cedera. Kakak beradik tersebut sedang mengunjungi rumah kakek dan neneknya saat gempa meruntuhkan rumah mereka.
Nenek kedua gadis, Angela Cafina, mengingat dengan jelas bagaimana Giorgia bisa selamat berkat kakaknya.
"Giulia meninggal menyelamatkan adiknya. Dia berbaring di atas tubuhnya. Aku diberitahu Giorgia tak mengalami cedera dan itulah satu-satunya penjelasan mengapa cucuku bisa bertahan hidup," kata Cafina.
Sebuah surat yang ditulis para tim penyelamat dimasukkan ke dalam peti Giulia.
Di dalamnya tertulis "Maafkan jika kami datang terlambat. Kami mencintaimu meskipun kamu tidak pernah mengenal kami."
SUMBER brilio.net