Remaja ini setuju dikubur hidup-hidup untuk menyembuhkan sakit yang melumpuhkan-nya akibat disambar petir di Kolombia. Keluarga meyakini, terapi tersebut dapat menyembuhkan rasa sakit yang diderita Ana Ballesteros.
Menurut kepercayaan turun-temurun warga setempat, tanah atau bumi diyakini akan "menyedot energi" petir dari tubuh Ballesteros. Hanya dengan cara itu ia bisa disembukan dari mati rasa.
Dikutip dari laman thatviralfeed, Walter Gomez, yang bekerja di luar sebuah klinik di Monteria, mengakui ada banyak kepercayaan kuno di kalangan masyarakat tentang bagaimana menyembuhkan korban petir.
Namun, Gomez, menambahkan, "Tidak ada bukti ilmiah bahwa mengubur seorang pasien yang telah disambar petir memiliki efek menguntungkan bagi pemulihan."
Ballesteros yang disambar petir saat sedang berjalan ke kampusnya belum lama ini, langsung dirawat di sebuah rumah sakit. Meski demikian, menurut pengakuannya, sakit punggung yang menderanya itu, tidak juga pulih, begitu juga bagian kakinya, bahkan ia menjadi sulit berjalan dan memutuskan untuk melakukan pengobatan seperti kepercayaan nenek moyang.
"Saya tahu bahwa masuk ke dalam lubang itu akan lebih baik karena ini sesuai dengan keyakinan nenek moyang," kata Ballesteros.
Keluarga pun memutuskan untuk menjalani terapi aneh tersebut sesuai keyakinan nenek moyang mereka. Ana kemudian menjalaninya dengan harus dikuburkan selama empat jam setiap hari selama tiga hari berturut-turut di kebun mereka. Badannya ditutupi tanah hingga sebatas leher.
Ballesteros yang disambar petir saat sedang berjalan ke kampusnya belum lama ini, langsung dirawat di sebuah rumah sakit. Meski demikian, menurut pengakuannya, sakit punggung yang menderanya itu, tidak juga pulih, begitu juga bagian kakinya, bahkan ia menjadi sulit berjalan dan memutuskan untuk melakukan pengobatan seperti kepercayaan nenek moyang.
"Saya tahu bahwa masuk ke dalam lubang itu akan lebih baik karena ini sesuai dengan keyakinan nenek moyang," kata Ballesteros.
Keluarga pun memutuskan untuk menjalani terapi aneh tersebut sesuai keyakinan nenek moyang mereka. Ana kemudian menjalaninya dengan harus dikuburkan selama empat jam setiap hari selama tiga hari berturut-turut di kebun mereka. Badannya ditutupi tanah hingga sebatas leher.
Neneknya, Blanca de la Rosa, mengatakan, "Apa yang kami lakukan adalah mengeluarkan api petir dan energi panasnya."
Tidak diketahui pasti apakah pengobatan yang telah dimulai awal pekan ini, akan berhasil atau tidak.
SUMBER arah.com
Tidak diketahui pasti apakah pengobatan yang telah dimulai awal pekan ini, akan berhasil atau tidak.
SUMBER arah.com
