Dalam sebuah foto yang banyak beredar di dunia maya, tampak seorang perempuan berparas cantik dengan rambut dikepang memanggul senapan. Asia Ramazan Antar namanya, oleh media Barat ia dijuluki 'Angelina Jolie' dari Kurdistan.
Antar merupakan anggota dari Unit Perlindungan Perempuan (YPJ) pasukan Kurdi. Seperti dilansir International Business Times, Jumat (9/9/2016) perempuan itu tewas ketika mencoba menghentikan serangan bom mobil bunuh diri oleh tiga loyalis ISIS.
Menurut Independent yang mengutip media Kurdi di Suriah, Antar meninggal dunia dalam pertempuran yang terjadi di dekat Minbic, sebuah kota yang belum lama ini dinyatakan bebas dari ISIS.
"Antar dan rekan-rekannya meledakkan dua di antara bom mobil, namun yang terakhir posisinya terlalu dekat dengan dia sehingga ledakan turut merenggut nyawanya," ujar Juru bicara YPJ, Shirin Abdullah.
Antar yang tewas dalam usia 22 tahun dikenal sebagai seorang feminis. Di YPJ posisinya adalah penembak senapan mesin.
Bukan hanya karena wajah yang rupawan, namun kepeduliannya terhadap sesama dan kerja sosialnya membuat Antar kerap disandingkan dengan bintang kenamaan Hollywood, Angelina Jolie.
Ia bergabung dengan pasukan YPJ pada 2014 dengan harapan dapat membebaskan kaum perempuan Suriah di desanya dari dominasi patriarki.
Perempuan itu pernah menikah namun tiga bulan berikutnya ia resmi menjanda. Ketika bergabung dengan YPJ dua tahun lalu, ia diketahui memiliki pendidikan sekolah tingkat menengah.
"Dia selalu mengatakan bahwa pertempuran melawan ISIS adalah pertempuran melawan pandangan buruk dan untuk membangun kehidupan yang lebih baik," jelas Shirin.
Shirin lebih lanjut menambahkan bahwa Antar adalah satu dari 10.000 anggota YPJ yang keseluruhannya adalah perempuan. Perempuan dengan rambut berwarna brunnette itu akrab dengan senapan mesin jenis PKM buatan Rusia.
"Antar sering terlihat memanggul senapan mesin PKM di bahunya. Ia terampil menggunakannya. Ia selalu mengatakan bahwa perempuan memiliki kecerdasannya sendiri dan ia tidak butuh mengikuti apa yang laki-laki lakukan," kata Shirin.
YPJ adalah cabang dari pasukan Kurdi (YPG) di mana seluruh anggotanya adalah perempuan. Unit ini disebut-sebut memainkan perang penting dalam memerangi ISIS di kawasan perbatasan Suriah - Turki.
Hingga kini, kelompok yang memiliki relawan dengan rentang usia 18 - 40 ini tidak menerima bantuan dana dari masyarakat internasional. Mereka sepenuhnya bergantung pada persediaan makanan yang diberikan komunitas Kurdi.
Relawan yang berusia 18 tahun tidak diizinkan terjun ke medan perang. Namun mereka tetap diizinkan bergabung dan menjalani pelatihan militer.
SUMBER global.liputan6.com