Rahmat Arifin (20), salah satu pembunuh Eno Parinah ternyata sakit hati ke istri dan pacarnya. Teman kerja Eno Parinah di pabrik plastik PT Polyta Global Mandiri ini baru saja ditinggal pergi istri dan anaknya. Pada saat bersamaan, sang pacar memilih putus.
Istri Rahmat Arifin kembali ke rumah orang tuanya karena mengetahui suaminya selingkuh dengan teman kerjanya di PT Polyta Global Mandiri.
Hal serupa juga dilakukan oleh pacar Rahmat Arifin yang tak lain adalah teman kerjanya di PT Polyta Global Mandiri. Ia memilih putus setelah tahu Rahmat Arifin sudah punya istri dan anak. Ia kecewa dan sakit hati lantaran Rahmat Arifin mengaku bujang kepadanya.
Iwan, teman satu mess Rahmat Arifin mengatakan, temannya itu merupakan sosok pendiam. Namun beberapa hari sebelum membunuh Eno Parinah, Rahmat Arifin terlihat galau.
“Dia (Rahmat Arifin) galau karena istri dan anaknya pergi. Istrinya marah setelah tahu Rahmat selingkuh,” ujar Iwan.
Sementara itu, kuasa hukum para tersangka pembunuh Eno Parinah, Teddy Wahyudi mengatakan, Rahmat Arifin menyukai Eno Parinah. Dia sakit hati karena SMS maupun telepon tidak pernah dibalas Eno. Bahkan Eno pernah mengatai Rahmat Arifin dengan kata pahit dan jelek.
Istri Rahmat Arifin kembali ke rumah orang tuanya karena mengetahui suaminya selingkuh dengan teman kerjanya di PT Polyta Global Mandiri.
Hal serupa juga dilakukan oleh pacar Rahmat Arifin yang tak lain adalah teman kerjanya di PT Polyta Global Mandiri. Ia memilih putus setelah tahu Rahmat Arifin sudah punya istri dan anak. Ia kecewa dan sakit hati lantaran Rahmat Arifin mengaku bujang kepadanya.
Iwan, teman satu mess Rahmat Arifin mengatakan, temannya itu merupakan sosok pendiam. Namun beberapa hari sebelum membunuh Eno Parinah, Rahmat Arifin terlihat galau.
“Dia (Rahmat Arifin) galau karena istri dan anaknya pergi. Istrinya marah setelah tahu Rahmat selingkuh,” ujar Iwan.
Sementara itu, kuasa hukum para tersangka pembunuh Eno Parinah, Teddy Wahyudi mengatakan, Rahmat Arifin menyukai Eno Parinah. Dia sakit hati karena SMS maupun telepon tidak pernah dibalas Eno. Bahkan Eno pernah mengatai Rahmat Arifin dengan kata pahit dan jelek.