Badan Narkotika Nasional (BNN), bekerja sama dengan Bea dan Cukai, dan Security Bandara Juanda Surabaya, Selasa (03/05/2016) siang tadi menggagalkan penyelundupan 500 gram s4bu asal Medan, berikut empat orang wanita asal Aceh yang dijadikan sebagai kurir.
Kami yang melakukan wawancara via aplikasi whatsapp dengan seorang personil BNN mendapatkan informasi, penungkapan upaya penyelundupan obat terlarang asal Aceh itu, bermula dari informasi yang diterima tim BNN dari seorang sumber di bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. “Awalnya ada informasi, empar orang perempuan kurir narkoba sedang dalam perjalanan dari Medan ke Surabaya dengan pesawat,” ujar petugas BNN yang berasal dari Mabes Polri ini.
Sebagaimana informasi tersebut, sekitar pukul 11.15 WIB, petugas yang berbekal data manifest penumpang memastikan, empat orang wanita yang dicurigai tersebut berkunjung ke Surabaya dengan menumpang pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-970. “Begitu tiba di terminal kedatangan, ke empat wanita ini kita arahkan ke kantor SCV IB Avsec untuk pemeriksaan. Tapi, setelah digeledah dalam barang bawaan mereka kita tidak ditemukan barang bukti,” ujar sumber berpangkat AKP ini.
Usai menggeledah barang bawaan ke empat perempuan itu, petugas kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Hasilnya, ditemukan 4 paket obat terlarang dari ke empat kurir tersebut dengan berat total 500 gram. “obat terlarang itu mereka seludupkan dengan disimpan di (maaf) kemaluan dengan dibungkus kaos kaki. Ada pula yang menyelipkannya di balik jilbal, atau diikatkan pada tusuk konde mereka,” tulis sumber dalam pesan whatsapp nya.
Sebagaimana keterangan mereka saat diinterogasi, ke empat wanita masing-masing Nurfazilah (27) asal Kabupaten Bireun, NAD, Ayunda (33) warga Medan Johor, Liza Maiza Safira (28) asal Kabupaten Bireun, NAD, dan Khoiriyah asal Medan, diketahui, barang bukti tersebut adalah milik seorang pria asal Banda Aceh, yang akan diantar kepada seseorang yang telah menunggu mereka di Surabaya.
“Mereka tidak tahu siapa yang akan mereka temu. Tapi, oleh orang yang mempekerjakan, empat perempuan ini dijanjikan akan ditemui oleh seseorang di Surabaya,” jelasnya. Ia juga mengatakan, dalam pengungkapan ini, personil BNN yang terlibat antara lain; AKP Widarsono, dan AKP Arip P, beserta 3 orang anggota.
SUMBER news.simantab.com