R27mUISKY8MAeCpFpAtsSpjGWGukfoZYVKEfkHA4

Menghindari Medan Perang, Para Pengecut ISIS ini Nyamar Jadi Perempuan


Tidak semua militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) adalah orang-orang pemberani yang siap menghadapi perang kapanpun dan di manapun. Ada kalanya mereka memilih untuk menjadi pengecut dan menghindari perang dengan cara melarikan diri.

Bagi anggota ISIS, melarikan diri dari medan perang sebenarnya sangat membahayakan jiwa mereka. Sebab, jika tertangkap, oleh pihak mana pun, biasanya mereka yang mencoba kabur akan dieksekusi.

Namun meskipun harus menghadapi risiko kehilangan nyawa, mereka memilih kabur demi kepentingan pribadi. Bukan sekali dua kali sejumlah anggota ISIS mencoba melarikan diri dari medan perang. Upaya menyamar menjadi perempuan juga beberapa kali dilakukan, tetapi selalu berakhir dengan kegagalan.

Dua militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) ditangkap militer Kurdi saat mencoba kabur dari medan pertempuran di utara Irak. Mereka menyamar dengan baju wanita.

Dua pemuda ini tertangkap basah oleh Tentara Peshmerga di wilayah Otonomi Kurdi. Intel Peshmerga melihat kedua militan itu jalanan tergesa-gesa mencukur cambang, kemudian mengenakan kerudung serta baju gamis yang biasa dikenakan wanita Irak.

Keduanya keluar dari Kota Ramadi, basis ISIS yang beberapa bulan ini digempur oleh militer Irak maupun Peshmerga. Saat ditangkap, kedua militan itu segera dihajar oleh massa. Pada salah satu gambar dari jejaring sosial pasukan Irak, terlihat salah satu pemuda bonyok, ketika keduanya diarak pasukan. Pria yang dihajar habis-habisan memakai kerudung merah muda bermotif garis hitam, seperti dilaporkan koran the Daily Mail, Selasa (16/2).

Ketika diinterogasi, keduanya mengaku sudah lama ingin kabur dari ISIS. Niat awalnya, mereka hendak melebur ke kerumunan warga di wilayah otonomi Kurdi. Tujuan akhirnya adalah mencari pangkalan udara Rusia.

Dua militan ini mengaku pernah mendengar rencana Rusia memindahkan warga sipil Irak yang terancam ISIS ke wilayah lebih aman, seperti pernah disampaikan Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin.

Tak lama setelah dua militan ISIS yang desersi itu dicokok, Kota Ramadi berhasil direbut kembali oleh pasukan Irak. Tindakan dua militan ini sangat berisiko, karena anggota ISIS seringkali dieksekusi mati bila tertangkap musuh. Saat ketahuan markas bila mereka kabur dari khilafah, hukuman mati juga telah mengancam. Belum diketahui bagaimana nasib keduanya sekarang di tangan pasukan Peshmerga.


SUMBER merdeka.com
Related Posts

Related Posts