Memang perkembangan tehnologi saat ini telah banyak merubah pola permainan anak-anak. Dulu anak-anak lebih pandai bersosialisasi karena permainan-permainan tradisional yang membentuk kelompok, dan juga mengajarkan kerjasama. Namun seiring berkembangnya zaman, permainan tradisional ini hampir tidak pernah dilakukan saat ini.
Gadget adalah faktor yang besar mempengaruhi hal ini. Tak dapat dipungkiri memang orangtua juga mempunyai peran dalam hal ini, tanpa orangtua yang memanjakan anaknya dengan berbagai fasilitas seperti pc, smartphone, baik video game offline dan lain sebagainya.
Bila anda termasuk dari salah satu orangtua diatas, maka berhati-hatilah dalam memberikan fasilitas tersebut kepada anak.
Seperti kasus yang terjadi di Mojokerto Jawa Timur ini, seoarang anak yang sudah lulus SMA dan sudah diterima di Fak. Kedokteran di Universitas Brawijaya ini meninggal gara-gara terlalu lama main game online.
Dari posting akun facebook Ana Gaos, kejadian Rabu (10/08/2016) sekitar pukul 19.00 WIB di salah satu rumah yang berada di Jln. Mustika Bumi Sooko Permai (BSP).
Di lantai dua rumah tersebut dipakai untuk game on line, dan diketahui ada seseorang yang sedang main game on line meninggal dunia. Diketahui korban bermain sejak pukul 16.00 WIB di tempat tersebut.
Korban diketahui bernama Naufal Hanifa Fadlurrahman 18 tahun, warga Kemantren Wetan, RT 02, RT 01, Ds. Gedeg, Mojokerto.
Naufal ternyata putra seorang dokter ahli, yaitu dr.Zulfakar SpOG pemilik Klinik Mutiara Hati.
Setelah mendapat telepon dari Kanit Reskrim Polsek Sooko, Team PMI segera bergerak menuju ke lokasi kejadian di mana korban meninggal dengan posisi masih duduk dan menghadap ke komputer yang masih menyala.
Tetapi atas permintaan keluarga korban tidak diijinkan dievakuasi menggunakan mobil PMI dan bahkan dimasukkan kantung jenazah pun tidak berkenan.
Akhirnya jenazah yang baru lulus SMA tahun 2016 dan sudah diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ini, dievakuasi menggunakan mobil milik Klinik Mutiara Hati.
Bahaya kecanduan game ini, semoga menjadi pembelajaran semua orangtua.
Menurut dokter ahli, penyebab kematian mendadak saat main game bisa jadi karena heart arrythmia pengaruh medan magnit akumulatif monitor komputer.
Dari fb Ana Gaos,
Copas.
utk pembelajaran kita semua terutama anak2 kita.
Sekira pukul 19.00 WIB di salah satu rumah yang berada di Jln. Mustika Bumi Sooko Permai (BSP), dan kebetulan di lantai duanya dipakai untuk game on line, ada seseorang yang sedang main game on line meninggal dunia.
Korban diketahui bernama Naufal Hanifa Fadlurrahman 18 tahun, warga Kemantren Wetan, RT 02, RT 01, Ds. Gedeg, Mojokerto.
Sesuai dg informasi almarhum yang merupakan putra dari dr.Zulfakar SpOG pemilik Klinik Mutiara Hati, bermain sejak pukul 16.00 WIB di tempat tersebut.
Setelah mendapat telepon dari Kanit Reskrim Polsek Sooko, Team PMI segera bergerak menuju ke lokasi kejadian di mana korban meninggal dengan posisi masih duduk dan menghadap ke komputer yang masih menyala.
Tetapi atas permintaan keluarga korban tidak diijinkan dievakuasi menggunakan mobil PMI dan bahkan dimasukkan kantung jenazah pun tidak berkenan.
Akhirnya jenazah yang baru lulus SMA tahun 2016 dan sudah diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dievakuasi menggunakan mobil milik Klinik Mutiara Hati.
Bahaya kecanduan game. Banyak di RRC, skrg juga terjadi di Indonesia. Ortu anak ini lulusan FK Unair Surabaya.
Menurut sobat - dokter ahli -, penyebab kematian mendadak saat main game bisa jadi krn heart arrythmia pengaruh medan magnit akumulatif monitor komputer.
Waspada bagi yang sudah punya anak remaja seneng main game sampai lupa waktu.....
Maka bagi anda yang mempunyai anak hobi game, maka waspadalah berilah pengertian dan batasi waktu bermain mereka dengan memberikan kegiatan positif.
SUMBER bombastis2016.blogspot.com