Sebagai bentuk protes, satu keluarga memutuskan untuk tidak memasukkan mayat anggota keluarga yang tewas ditembak ke dalam peti mati. Alih-alih, mayat itu justru didudukkan di kursi di depan rumah.
Fernando de Jesus Diaz Beato (26) tewas setelah ditembak 15 kali di lingkungan tempat tinggalnya di San Juan, Puerto Rico. Polisi belum juga menangkap pelakunya. Hal inilah yang membuat anggota keluarga Fernando protes.
Sebagai bentuk penghormatan dan memprotes kerja polisi yang lamban, keluarga Fernando pun membalsem mayat itu dan mendudukkannya di atas kursi ketimbang dimasukkan dalam peti mati.
"Kami memutuskan untuk membalsem dia seperti ini karena ia adalah orang yang ceria, sangat aktif, dan baik hati. Ini cara kami mengingatnya," ujar Ihizz Diaz Beato, adik korban seperti dikutip dari Mirror, Selasa (15/03/2016).
Pemakaman yang tidak biasa ini jelas membuat orang-orang yang datang terkejut. Mereka mengira Fernando masih hidup dan duduk santai menikmati pemakamannya sendiri.
"Aku kaget melihat dia duduk memegang rokok. Seolah-olah dia masih hidup saja."
Pemakaman unik seperti itu memang sedang tren di San Juan. Damaris Marin, pemilik rumah duka Marin, mengatakan mereka bekerja sama dengan keluarga untuk mencapai efek yang diinginkan.
"Mayat ini berbeda dengan yang lainnya. Pertama dalam sejarah, ada mayat yang matanya tetap terbuka meski telah dibalsem," ujar dia.
Menurut dia, keluarga yang memiliki permintaan demikian biasanya belum siap dengan kepergian anggota keluarganya. Karena itulah mayat-mayat tersebut diperlakukan seperti masih hidup. (sul)
SUMBER citizen6.liputan6.com