Puncak tradisi Manene dilaksanakan serentak di sejumlah lokasi di Kecamatan Rindingallo, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, pada akhir Agustus. Salah satunya digelar di Dusun Rante Tanga Tondok.
Ratusan jenazah yang telah dimakamkan di dalam patane atau kuburan khas suku Toraja dibuka kembali dari peti jenazah. Jenazah yang telah diawetkan hingga berusia ratusan tahun tersebut kembali dibersihkan dan pakaiannya diganti dengan pakaian baru.
Setelah prosesi pembersihan dilakukan, jenazah yang sebelumnya diawetkan dalam peti ini dijemur beberapa menit untuk dikeringkan di bawah matahari. Ini bertujuan agar jasad jenazah tetap awet dan kering. Jenazah yang telah dikeringkan kemudian dimasukkan kembali ke dalam peti.
Tokoh masyarakat dan Camat Rindingallo, Paulus Batti, menyebutkan, ritual sakral yang tetap dilestarikan warga Toraja secara turun temurun ini merupakan bentuk sebuah penghormatan dan wujud cinta kasih yang abadi kepada leluhur yang telah wafat.
“Tradisi unik yang hanya ada di keturunan Toraja ini masih tetap lestari. Bahka ritula ini menjadi salah satu objek wisata domestik maupun wisatawan asing,” ujar Paulus.
J Sardes, salah satu warga yang ikut menggelar ritual manene di Kecamatan Ringallo, menjelaskan, tradisi manene sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu secara turun temurun di kalangan suku toraja.
Hingga kini, tradisi manene masih tetap lestari. Tradisi ini biasanya dimulai dari prosesi masabu atau membuka peti jenazah hingga jenazah yang telah dibersihkan dan diganti pakaiannya dengan pakaian baru. Jenazah kemudian dimasukkan ke dalam peti sebelum dikembalikan ke tempat semula.
“Ritual Manene ini adalah salah satu bentuk penghormatan kepada para leluhur yang telah wafat yang tetap kami laksanakan setiap tahun terutama pada akhir Agustus,” ujar Sardes.
Manene atau tradisi mengganti pakaian jenazah leluhur mereka yang dipelihara dan diawetkan hingga berusia ratusan tahun itu kerap dilakukan yang setiap akhir Agustus setiap tahunnya.
Ritual unik dan langkah dan hanya ada di kalangan suku Toraja ini tak hanya menjadi objek wisata budaya yang digemari wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan asing. Sejumlah wisatawan asing bahkan kerap mengagendakan kunjungan ke Tana Toraja hanya untuk menyaksikan proses ritual manene.
SUMBER kompas.com