G4y dan L3sbi4n merupakan suatu kelainan s3ksu4l yang termasuk dalam kelompok homos3k5ualitas. Adapun kelainan s3k5ual itu tidak terjadi dalam diri seseorang sejak lahir, melainkan karena berbagai macam faktor saat tumbuh kembang anak. “Jadi, selama ini dari penelitian yang saya baca, pertama dari DNA, tidak ada seorang pun yang bisa menjelaskan bahwa kalau kamu lahir dengan DNA seperti ini besok kamu g4y. Tidak ada. Kromosom (garis keturunan) juga tidak bisa,” kata Psikolog S3k5 dari Universitas Gadjah Mada, Kuncoro saat dihubungi Okezone, Jumat (2/9/2016).
Faktor paling utama yang menyebabkan orang menjadi g4y atau l3sbi4n justru berawal dari orangtua sendiri. Tak jarang beberapa orangtua ingin memiliki anak dengan gender tertentu, namun ternyata sang anak lahir dengan gender yang selama ini tidak diinginkan. Kondisi seperti ini bisa membuat anak akan cenderung bersikap seperti apa yang diidamkan oleh orangtuanya.
“Gerak gerik g4y misalnya bisa terjadi karena eksepktasi orangtua, laki-laki kalau dididik jadi perempuan terus bisa perempuan. Misalnya dalam suatu keluarga anaknya laki-laki terus orangtua pingin punya anak perempuan biasanya anaknya didandanin akhirnya yaudah gede jadi w4ri4,” ujarnya.
Selain itu, seorang anak yang mendapatkan kekerasan s3ksu4l baik dari orang sesama atau lawan jenis, itu akan membuatnya menjadi seseorang dengan kelainan s3k5ual di masa mendatang. Sebab, kekerasan yang ia alami semasa kecil akan terus membekas dalam benaknya.
“Si korban anak-anak ini kelak dia akan jadi g4y juga yang dia akan jadi sangat aktif. Anak-anak akhirnya menikmati. Anak kecil itu ketika p3ni5nya dipegang dia bisa 3r3k5i, itu nikmat. Nah, kenikmatan waktu kecil ini itu selalu membayang di masa yang akan datang. Karena ada kenikmatan-kenikmatan yang tidak dapat dinikmati dari yang lain. Dan kelompok g4y itu umumnya juga korban,” jelasnya.
Faktor selanjutnya ialah saat orang kurang mendapat kasih sayang dari keluarga atau lawan jenis. Mirisnya, saat sang anak mengalami kondisi tersebut justru orang sesama jenisnya lah yang memberikan ia perhatian. “Selanjutnya karena KBKS (kurang belaian kasih sayang) dari situ diperhatikan sesama jenis kok enak, kok enak ya bablas,” tukasnya
SUMBER news.okezone.com