Lantaran dalam operasi razia itu, 3 anggota Satlantas yang bertugas mendadak berlarian tidak pasti arah, sebentar sesudah menilang salah seseorang pengemudi.
Ketiga Polisi itu lari kocar-kacir karena salah seseorang oknum pegawai Tempat tinggal Tahanan (Rutan) Tebingtinggi mengacungkan senjata api jenis pistol ke arah Satlantas yang waktu itu tengah bertugas di tepi jalan negara, Kamis (01/09/2016) sekitaran jam 11. 00.
Beberapa puluh warga yang waktu itu melintas di Jalinteng pernah berhenti serta penasaran lihat peristiwa oknum petugas Rutan mengacungkan senjata akan menguber tiga orang polisi yang berlarian.
Berdasar pada info yang ditulis dari Sripoku. com, kalau sebelumnya peristiwa penodongan senjata pada anggota polisi bertugas di Satlantas ini, bermula dari pelaku Zakaria (48) warga Perumnas Tebingtinggi, yang bekerja sebagai petugas komandan regu jagalah di Rutan Tebingtinggi mengurusi tilang anaknya di pos tepi jembatan Musi I Tebingtinggi.
Lantaran anak pelaku terlebih dulu ditilang tak memakai helm serta SIM disangka jumlah denda tilang yang cukup besar pelaku tak terima serta melemparkan surat tilang ini di hadapan petugas.
Ke-2 pihak ini juga pernah adu mulut pada pelaku serta tiga orang polisi lalulintas Polres Empatlawang Bripda Putra, Bripka Hendri, Bripka Oto Jefri waktu itu bertugas.
Disangka terasa tak terima serta jengkel, pelaku Zakaria kembali pada rutan Tebingtinggi yg tidak jauh dari tempat peristiwa mengambil pistol diisi lima butir amunisi karet keluaran PT Pindad.
Dia juga kembali mendatangi tempat sembari mengacungkan pistol kearah tiga orang polisi itu.
Kontan saja tiga anggota polantas ini berlarian ke beberapa arah bahkan juga pernah melompati pagar beton di tepi Jalinteng untuk menyelamatkan diri. Walau sebenarnya senjata itu belum pernah berbunyi, baru sebatas ditodongkan saja.
Sekarang ini masalah penodongan senjata ke petugas satlantas itu masih tetap dalam penyelidikan.
SUMBER bombastis2016.blogspot.com