
Freddy Budiman dimakamkan di kampung halamannya, Surabaya sesuai keinginannya. Freddy dimakamkan di Pemakaman Mbah Ratu. Jenazah gembong narkoba yang dieksekusi mati, Jumat dinihari (29/7) itu dikubur sekitar pukul 15.00.
Freddy Budiman dimakamkan di blok A Pemakaman Mbah Ratu. Ratusan orang mengantarkan jenazah Freddy ke liang kubur.
Mayoritas adalah warga Krembangan, Surabaya. Atau tetangga Freddy. Warganya pun berebut untuk bisa menggotong kerandanya.
Di kampung kelahirannya, sosok Freddy Budiman ibarat dua mata koin. Di satu sisi, dia dikenal sebagai gembong narkoba kelas kakap.
Di sisi lain, dia dianggap sosok religius di lingkungan tempat tinggalnya, Krembangan Baru, Surabaya.
Misalnya, yang diungkapkan Suwarno, ketua RT tempat Freddy tinggal. Dia mengatakan, Freddy adalah sosok pendiam di lingkungannya. Dia lebih banyak beribadah daripada melakukan kegiatan lain.
Menurut Suwarno, seminggu sebelum Freddy dieksekusi mati, sang ibu, Hajah Nursiyah, meminta tolong dibuatkan surat keterangan untuk mengurus administrasi ke Jakarta.
“Mereka juga meminta doa agar diberi kekuatan menghadapi cobaan ini,” bebernya.
Salah seorang keluarga Freddy selalu menyalami Suwarno dan warga lain tiap selesai salat berjamaah di masjid. Matanya selalu berkaca-kaca saat meminta warga mendoakan Freddy agar dosanya diampuni Tuhan.
“Pokoknya, keluarga beliau itu sangat religius. Jauh dari hal-hal negatif,” kata Suwarno
Salah seorang tetangganya, Suryani juga mengatakan hal serupa. Perempuan 57 tahun itu menyebut sosok Freddy sebagai orang baik dan sering membantu.
”Orangnya itu banyak melakukan kegiatan sosial. Sering memanggil anak yatim. Keluarganya itu baik semua,” akunya.
Tidak hanya itu, Freddy disebutnya juga sering mentraktir warga kalau bertemu di warung. Kebiasaan yang sama tetap dilakukan, meski Freddy Budiman tinggal di Jakarta.
Setiap pulang kampung, Freddy Budiman sering berbagi dengan warga lainnya. Cerita Freddy Budiman inipun layaknya kisah Robin Hood.
SUMBER pojoksatu.id