Korban pembunuhan dan pemerkosaan Eno Parinah membuat publik terperangah dengan maraknya kasus kejahatan seksual. Eno Parinah karyawati pabrik yang dikenal pendiam dan tidak neko-neko harus tewas di tangan salah satu pelaku yang masih bocah SMP.
Kisah asmara Eno Parinah dengan RA tersangka pelaku pembunuhan dan pemerkosaan masih menyimpan misteri. Bukan saja soal hubungan asmara keduanya, tapi juga jelang aksi pembunuhan Eno.
Mulanya RA berkomunikasi intens dengan Eno Parinah via sms untuk melakukan pertemuan. RA mendesak Eno untuk bertemu di kamar messnya pada Kamis malam (12/5/2016). Namun Eno ragu.
Pasalnya Eno sungkan jika diketahui menerima laki-laki jelang tengah malam oleh tetangga-tetangga kamar yang lain.
Namun rupanya Eno Parinah dan RA menyusun rencana lain agar pertemuan mereka mulus? Siapa sesungguhnya yang menyebabkan kematian Eno Parinah?
Eno Parinah dan RA menyusun siasat bersama
Eno sempat khawatir jika kedatangan RA ke kamar Messnya diketahui teman-temannya. Namun RA tampak meyakinkan Eno agar mencari cara supaya bisa masuk dengan leluasa. Dan memang yang berkontribusi memberikan jalan keluar untuk pertemuan malam itu adalah Eno Parinah.
Eno meminta RA datang tengah malam
Eno Parinah dan RA akhirnya janjian untuk bertemu pada malam Jumat. Namun, Eno meminta RA datang tengah malam agar tidak diketahui satpam dan penghuni kamar lain.
Eno minta RA masuk jalur khusus
Untuk bisa masuk ke kamar Eno di mess PT Polyta Global, RA harus melalui pintu besi di samping bangunan yang langsung terhubung dengan gang musala.
Eno sengaja membuka pintu gerbang dan tak mengunci pintu kamar
Biasanya untuk bisa masuk ke dalam Mess wanita harus dibuka dari dalam karena dikunci khusus. Sebelum RA datang, Eno Parinah sudah membuka pintu tersebut tanpa sepengetahuan satpam dan penghuni lain. Selain itu, Eno Parinah juga tidak mengunci kamarnya.
“Nanti pintu pager gak dikunci,” bunyi SMS Eno. SMS itu kemudian dibalas oleh RA dengan menyebut, “OK. Bye.”
SUMBER pojoksatu.id