Polda Sumatera Selatan (Sumsel) akhirnya memastikan kalau korban mutilasi yang ditemukan di OKU (Ogan Komering Ulu) Timur, Sumatera Selatan (Sumsel) adalah anggota DPRD Bandarlampung, M Pansor bin Abdullah Bakrie.
“Memang semula cukup sulit untuk mencocokkan jenazah, namun dengan metode DNA, dipastikan potongan tubuh itu atas nama M Pansor,” ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo, Senin (30/5/2016).
Tes DNA (deoxyribo-nucleic acid) dilakukan dengan mencocokkan DNA istri dan anak korban yang sebelumnya melapor ke Mapolda Sumsel bahwa M Panshor telang hilang sejak beberapa minggu. “DNA mereka kemudian dibandingkan dengan DNA mayat tersebut. Dan, cocok,” sambung Kapolda.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Lampung Kombes Zarialdi kepada radarlampung.co.id, sebelumnya menyatakan dirinya menerima kabar penemuan mayat mutiliasi dari Reskrimum Polda Sumsel. Dia saat itu juga langsung menghubungi keluarga korban.
Untuk memastikannya, pihaknya mengajak adik Pansor untuk mengidentifikasi mayat tersebut di RS Bhayangkara Polda Sumsel.
“Dan dari kumisnya serta ciri-ciri lain, adik korban mengatakan jenazah tanpa identitas yang kita temukan itu memang mirip kakaknya (Pansor, Red),” imbuh Zarialdi.
Namun polisi tentunya tidak bisa bermain dengan dugaan-dugaan. Karenanya Selasa (10/5) lalu, Polda Lampung membawa anak korban untuk menjalani tes DNA. Tes dilakukan untuk mengetahui susunan genetika si anak dengan mayat tersebut, apakah memang Pansor atau bukan.
Istri korban, Umi Kalsum, melaporkan suaminya hilang sekitar dua pekan lalu ke Polda Lampung. Entah apa sebabnya, anggota DPRD dengan daerah pemilihan Kecamatan Enggal, Kedamaian, Tanjungkarang Pusat, dan Tanjungkarang Timur itu tiba-tiba raib tanpa kabar.
Tak hanya pihak keluarga Muhammad Pansor, rekan-rekannya di komisi III DPRD Bandarlampung juga optimistis politisi PDIP itu masih hidup. Bahkan, mereka menyatakan pada Minggu (1/5), polisi berhasil melacak keberadaannya di daerah Kota Serang, Banten.
Ketua Fraksi PDIP Hanafi Pulung mengatakan telah merapatkan hilangnya Pansor dalam rapat fraksi dengan politisi PDIP lainnya. Dia menjelaskan, ketidakhadiran Pansor di DPRD selama kurang lebih dua pekan ini disebabkan sakit. Surat sakit telah disampaikan istrinya Umi Kalsum dan ditandangani dokter.
SUMBER pojoksatu.id