Legenda Yamata no Orochi merujuk pada Sungai Hii dan merupakan bagian dari upaya untuk mengendalikan banjir besar yang merusak daerah sekitarnya. Versi lain disebutkan dalam naskah Nihon Shoki mengacu pada kisah Kushinada-hime (Kushi-Inada-hime), nama yang merujuk pada 'sawah', dimana Susanoo menyelamatkan desa dari Yamata-no-Orochi terlihat sebagai metafora. Sebagian besar daerah yang berhubungan dengan legenda Yamata no Orochi dapat ditemukan di sepanjang Sungai Hii.
Legenda Susanoo Membunuh Yamata-no-Orochi
Setelah terusir dari Surga, Susanoo bertemu penguasa duniawi, Kunitsukami, dekat hulu sungai Hi, provinsi Izumo. Mereka menangis karena dipaksa Orochi untuk memberikan salah satu putri mereka setiap tahun selama tujuh tahun. Dan ketika itu, mereka harus mengorbankan putri kedelapan yang bernama Kushi-inada-hime (Putri sawah), dimana kemudian Susanoo berubah menjadi Kushi (sisir) untuk diamankan menyelamatkannya. Versi naskah Kojiki menyebutkan kisah sebagai berikut:
Yang telah diusir, turun ke tempat yang disebut Tori-kami di hulu sungai Hi, Tanah Idzumo. Pada saat ini beberapa sumpit mengambang di sungai, dia berpikir bahwa ada orang di hulu sungai sehingga berusaha mencarinya. Ketika dia tiba dan menemukan seorang pria tua serta seorang wanita tua, kedua orang tua ini memiliki seorang gadis muda.
Lalu dia bertanya: "Siapa kau?"
Orang tua itu menjawab: "Saya seorang Dewa Bumi, anak dari Dewa Gunung Besar. Aku sering disebut sebagai Membelai Kaki Sesepuh, istri saya sering disebut dengan nama Membelai Tangan Sesepuh, dan putri saya disebut dengan nama Inada Putri Menakjubkan."
Susanoo bertanya: "Apa yang menyebabkan kau menangis?"
Orang tua itu menjawab:"Saya awalnya memiliki delapan gadis muda, mereka adalah anak-anak perempuanku. Tapi ular Koshi bercabang delapan datang setiap tahun dan melahap satu persatu, dan sekarang waktunya telah tiba dimana dia akan kembali putri kami yang kedelapan. Itulah sebabnya mengapa kami menangis."
Susanoo bertanya:"Bagaimana rupa makhluk ini?"
Dia mengatakan: "Matanya seperti Akahagachi, monster ini memiliki satu tubuh dengan delapan kepala dan delapan ekor. Selain itu, ditubuhnya tumbuh lumut dan juga cemara (Chamaecyparis dan Cryptomerias). Panjangnya tubuhnya membentang lebih dari delapan lembah dan delapan bukit, dan jika melihat sekilas warnanya seperti darah dan meradang."
Sosanoo berkata kepada orang tua itu: "Jika ini putrimu, maukah kau memberikannya kepadaku?"
Dia menjawab: "Dengan hormat, tapi saya tidak tahu nama tuan..."
Susanoo mengatakan: "Saya adalah kakak dewi yang bersinar dari Surga. Sekarang aku telah turun dari surga"
Kemudian kedua orang tua itu mengatakan: "...Jika begitu, dengan hormat akan kami tawarkan putri kedelapan kepadamu"
Susanoo mengambil dan mengubah gadis muda itu menjadi sisir dan menancapkannya pada rambut, dia mengatakan kepada kedua Dewa: "Apakah kalian bisa menyaring minuman keras delapan kali lipat hingga menjadi lebih halus? Buatlah pagar keliling dengan delapan gerbang, disetiap pintu gerbang disediakan delapan panggung, disetiap panggung disediakan tong minuman, dan disetiap tong dituangkan minuman keras delapan kali lipat lebih halus (rasanya), dan kemudian tunggu kehadirannya."
Pedang Kusanagi-no-Tsurugi Dari Ekor Yamata-no-Orochi
Segala perintah telah dilaksanakan, mereka menunggu monster berekor delapan dengan persiapan penuh. Dan monster itupun datang, persis seperti yang dikatakan kedua orang tua itu, monster itu mencelupkan kepalanya ke setiap tong dan meneguk minuman keras. Tak lama kemudian, monster itu mabuk akibat minum yang terlalu keras dan terbaring ditanah.
Kemudian Susanoo menarik pedang/golok dengan kedua tangannya, dia memotong ular berkepala delapan sehingga aliran Sungai Hi berubah menjadi sungai darah. Ketika Susanoo memotong ekor bagian tengah, mata pedangnya patah. Ini suatu hal yang aneh, dia mencoba melihat ke dalam pecahan daging dan disana terdapat pedang besar. Susanoo mengambil pedang besar itu, dan dengan hormat dia memberitahu para dewa surga, bahwa pedang ini adalah Kusanagi-no-Tsurugi.
Tempat dimana Susano-o bertemu Kushinada-hime disebut Torikami, daerah dekat hulu Sungai Hii di Oku Izumo, Shimane selatan. Kuil Orochi merupakan sebuah kuil kecil yang merupakan bagian dari kuil Iwatsubo di Oku Izumo yangmengabadikan ekor Yamata-no-Orochi yang terpotong. Kemudian ada pula Ama-ga-Fuchi, kolam yang dalam dimana perairan Sungai Hii terlihat tenang, wilayah Kisuki di kota Un-nan disebut-sebut sebagai tempat tinggal Yamata-no-Orochi.
Selain itu di Un-nan dianggap sebagai Happon-Sugi, disana terdapat delapan pohon cedar yang menandai keberadaan kuil Hii dimana Susanoo mengubur delapan kepala Yamata-no-Orochi. Tsubogami, sebuah lubang dengan di wilayah kuil Yaguchi disebutkan sebagai salah satu dari delapan tong yang pernah dispersiapkan Susanoo. Legenda yang terkait Tsubogami menyebutkan bahwa setiap kali menyentuh batu, petir akan terlihat di langit dan bergemuruh. Kemudian orang-orang pada waktu itu memutuskan untuk menutup lubang dengan batu dan pagar di sekitarnya untuk menghindari kemarahan para dewa.
Kuil Yaegaki terletak di Matsue, merupakan tempat dimana pernah Kushinada-hime disembunyikan dari mosnter ekor delapan Yamata-no-Orochi. Ada pula kolam yang disebut Kagami-no-ike (kolam kaca) yang sebut-sebut pernah digunakan untuk air minum dan sekaligus cermin. Kuil Suga Shrine terletak di Daito (Un-nan) merupakan lokasi istana Suga dimana Susanoo dan Kushinada-hime pernah hidup setelah membunuh Yamata-no-Orochi.
Sumber: